Pages

Minggu, 22 Agustus 2010

Memasukan Dialog kedalam Cerpen 1

Melanjutkan artikel Mengembangkan Cerita Menjadi Alur 6. Hari ini pekerjaan Anda mengubah cerita menjadi alur sudah berhasil. Anda telah menghasilkan sebuah cerita pendek. Sudahkah Anda pantas puas? Belum, tentu saja. Mengapa? Cerita pendek Anda belum memuaskan untuk Anda sendiri, apalagi untuk orang lain. Dimana letak kekurangannya? Cerita pendek itu masih kurang dramatik, karena memang belum lengkap benar.




Cerita pendek itu telah Anda tuturkan menjadi narator (penutur, pencerita). Seluruh cerpen itu sampai kepada pembaca dalam bentuk narasi. Tetapi para pelaku, yakni Pak Dirga, Ny. Vony dan Busro belum berbicara. Dalam cerpen itu belum ada dialong.

Seandainya sudah ada dialog, cerpen Anda akan lebih menarik, lebih mengesankan lagi. Dengan dialog itu, para pelakku jadi hidup. Membaca cerpen tanpa dialog sama dengan menyaksikan para pelaku yang bisu. Itu juga mirip dengan menonton film bisu. Dlam film bisu, Anda hanya bisa memahami isinya lewat gambar. Gambar itu yang berbicara. Tetapi para pelakunya tidak berbicara. Tidak ada dialog.

Nah, sekarang mulailah memasukan dialog dalam cerpen Anda. Ingat, sebaiknya dialog para pelaku itu jangan terlalu panjang. Pertama, agar dialog cepat dan mudah dimengerti pembaca. Kedua, dialog yang pendek tidak menjemukan dan tidak melelahkan pembaca.
Artikel selanjutnya Memasukan Dialog kedalam Cerpen 2

0 komentar:

Posting Komentar