Pages

Minggu, 22 Agustus 2010

Memasukan Dialog kedalam Cerpen 4

Melanjutkan artikel Memasukan Dialog kedalam Cerpen 3. Hari ini Anda meneruskan Pemberian dialog dalam karya Anda itu, untuk makin menigkatkan gairah baca semua pembaca. Dialog itu juga akan semakin menjelaskan kepada pmebaca segala sesuatu yang belum transparan. Dialog juga perlu Anda masukan dalam berbagi tempat dalam cerpen Anda.



Misalnya, dalam bagian (adegan) pada saat Busro sedang makan, dan Ny. Vony menunggu di belakangnya sambil merapatkan dadanya ke punggung Busro. Misalnya begini dialognya:

"Nyonya terlalu baik kepada saya. Sulit mencari majikan baik seperti Nyonya," ujar Busro sambil malu-malu menyuap nasinya sesendok demi sesendok.
"Aku bukan majikanmu, tahu? Jangan konyol" jawab Ny. Vony pura-pura ketus.
"Saya ini hanya sopir, Nyonya," ujar Busro pula.
"Ya, kalau siang menyetir mobilnya. Kalau malam jadi sopir pemiliknya," ujar Ny. Vony sembari mencubit janggut Busro yang sedang mengunyah sepotong daging dalam mulutnya.
"Itulah, maka saya bilang Nyonya terlalu baik pada saya. Bagaimana kalau Tuan sampai tahu?" tanya Busro memancing majikannya.
"Terserah. Tiga tahun sudah aku menikah dengan dia. Tiga tahun pula aku didiamkannya. Jadi buat apa punya suami, kalau begitu? Apa istri cukup diberi uang banyak, rumah mewah, mobil mewah, emas banyak, pakaian banyak?" ketus Ny.Vony.
"Lalu mesti apa lagi? Busro memancing lagi.
"Lo, saya ini perempuan normal. kalau hanya diberi nafkah lahir, tidak pernah dapat nafkah batin, siapa yang tahan? Apa aku ini dianggap batu mati, atau hanya potongan batang pisang yang sudah ditebang?"
"Demi kebaikan, sebaiknya Nyonya mecari orang yang sederajat, Nyonya."
"Saya tidak perlu mencari orang besar atau orang kaya. Saya tak memandang pekerjaan sopir itu pekerjaan rendah. Manusia itu sama. Yang penting, aku menyayangi dirimu. Dan kau tidak akan berkhianat kepada saya. Kau tidak akan segera menikah selama masih di sini, bukan?" tanya Ny. Vony.
"Saya tidak akan bisa melupakan kebaikan Nyonya kepada saya."
"Bukan hanya kebaikan. Segalanya sudah kuberikan kepadamu."
"Saya berjanji tidak akan membocorkan kepada siapa pun," Busro berjanji.
"kalau pun kau bocorkan, siapa yang akan percaya? Tetapi percayalah, cepat atau lambat rahasia pasti akan berbuka," ujar Bu Vony.
Artikel selanjutnya Memasukan Dialog kedalam Cerpen 5

0 komentar:

Posting Komentar