Pages

Rabu, 18 Agustus 2010

Proses Penulisan Fiksi

Melanjutkan artikel Merubah Cerita Menjadi Alur. Hari ini Anda akan memulai proses penulisan fiksi, sekali lagi, cerita harus mengalami perkembangan (development) agar menjadi karya sastra (literature). Anda bisa mengembangkannya, mulai dari pelaku utama cerita tentang pak Dirut itu. Misalnya begini:




Direktur Utama PT Payung Raya, Dirgantara Suteja, yang selalu menyisir rambutnya dengan rapi, berpakaian lengkap dengan jas dan dasi, sedang berada dalam mobilnya, yang dikemudikan Busro, sopirnya, berangkat menujau kantornya di tengah kota. Begitu mobilnya yangbercat hitam mengkilat itu meninggalkanrumahnya di kawasan perumahan Beverly Hill di selatan Jakarta, Dirga membuka bekal dari rumah dan mulai menyantap roti tawar berselai.

Begitulah cara ia bersarapan setiap pagi. Ia tidak mau sarapan di rumah, sebab ia takut terlambat sampai di kantornya. Ia selalu berusaha menjadi orang pertama yang masuk kantor itu. Ia tidak mau ada karyawannya yang mendahului kedatangannya.

Dirga juga tidak mau makan di luar kantor. Pertama, ia hanya mau makan makanan yang disediakan oleh istrinya. kedua, ia tidak mau membuang waktu untuk makan pagi di luar, di warung atau di restoran mana pun.

karena itu tidaklah aneh bila PT Payung Raya, yang bergerak di bidang perdagangan sarang burung walet itu maju pesat. Gedung kantornya pun makin besar dan makin indah. Karyawan juga terus bertambah jumlahnya.

Sebagai pimpinan, pak Dirga dikenal tegas tetapi sangat manusiawi. setiap ulang tahun perusahaan ia selalu mengangkut seluruh karyawannya untuk pergi berpiknik bersama. Hadiah juga dibagi-bagikan kepada karyawan, sebanding dengan masa kerjanya masing-masing. Uang lembur untuk karyawan dibayar tepat waktu, bonus diberikan setiap tiga bulan sekali.

Untuk mengembangkan perusahaanya, sehingga mencapai kemajuan yang gemilang, pak Dirga betul-betul menguras seluruh tenaga dan pikirannya. Ia selalu pulang larut malam, dan datang kembali masuk kantor di saat hari masih pagi sekali. Ia juga harus sering meninggalkan rumah dan kantornya, karena sering kali harus bepergian ke luar negeri, seperti ke Hong kong, Jepang, Korea atau Taiwan.

Istri pak Dirga, bu Vony, sangat memahami perjuangan suaminya yang sedang meniti puncak karier dan reputasinya sebagai seorang pengusaha. namun ia manusia biasa, yang juga kenal rindu dan goresan rasa sepi saat-saat terlalu lama suaminya tidak berada di sisinya. Maka ia pun seringkali dalam kesendiriannya, merenungkan apa arti kebahagian hidup dan di mana adanya ia semakin sering bertanya kepada diri sendiri, apakah kebahagian itu berarti kekayaan yang melimpah namun harus dibeli dengan kesepian yang mendalam hingga merana hidupnya?


artikel selanjutnay mengembangkan cerita agar menjadi alur 1

0 komentar:

Posting Komentar